Monday, December 13, 2010

Separa di dunia baru (^.^)

Salam Maal Hijrah buat semua. Perasaan bermacam-macam dah ni. Dah setahun tidak dapat cuti macam zaman 'cuti sekolah'. Ak terima la keadaan ini walaupun dah sampai penghujung semester, tetap jua begini dan begitu jadinya. Ini belum kerja lagi. Masih belajar tapi sibuk pun tak apalah, bila dah kerja nanti macam ni juga keadaannya. Buat semester yang kelima ini, aku sangat-sangat bersyukur di atas setiap perjalanan masa ku ini. Bila berfikir sejenak, alhamdulillah syukur, setiap pergerakan ketika ini, Allah telah aturkan. Walaupun ada ketikanya aku rasa kesempitan, dan sukar membuat keputusan yang terbaik.
Best jugak bila dapat balik ke rumah keluarga walaupun ada event di s.alam selama dua minggu yang aku rasakan event itu juga tersangat penting buatku bila dihargai. Namun tidak perlu la aku menyesali keputusan yang dibuat, mungkin semua itu sudah ditentukan untukku itu. Tambahan pula, praktikal di sebuah badan berkanun adalah pengalaman yang cukup berharga buat ku ini.

Sunday, November 21, 2010

Cabaran Seorang Gadis

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatnanya, dan janganlah mereka menamppakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak daripadanya..."

Sesungguhnya ibadah yang benar, akhlak yang terpuji, menjaga batas pergaulan, mendapatkan ilmu yang berguna, kesihatan baik dari segi mental dan fizikal..itulah yang dikatakan kecantikan yang sebenarnya. Manakala, kecantikan dalaman pula adalah apabila anak-anak gadis memiliki kekuatan emosi, membuang sifat hasad dengki dan iri hati dan mempunyai sikap yang sabar dan bertawakkal. Kata Rasulullah SAW, "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah".


Bagi diri ku ini, adwa yaqutah (bukan nama sebenar) tidak memiliki satu pun seperti ayat di atas. Dari segi luaran memang, tetapi adalah setiap amalan yang ku buat itu terbaik di mata Yang Maha Esa. Keasyikan syurga dunia terkakadang kala melalaikan ku. Adakah ak layak menghiasi dunia ini, padahal akhirat pasti mendapat balasannya..

Wednesday, August 4, 2010

Semoga Rumahmu Membuat Bahagia

La Tahzan

Mengasingkan diri yang diajarkan syariat dan sunah Rasul adalah
menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya, orang-orang yang banyak
waktu kosongnya, orang-orang yang lalai, dan orang-orang yang senang
membuat huru-hara. Dengan begitu, jiwa Anda akan selalu terkendali, hati
menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu jernih, dan Anda akan merasa
leluasa dan bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan.

Mengasingkan diri (uzlah) dari semua hal yang melalaikan manusia
dari kebaikan dan ketaatan merupakan obat yang sudah diuji coba dan
dibuktikan kemujarabannya oleh para ahli pengobatan hati. Banyak cara
untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan permainan yang sia-sia.
Diantaranya adalah; mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru
ke dalam akal pikiran, menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaedah
"takut kepada Allah", dan juga menghadiri majelis-majelis pertaubatan dan
dzikir. Betapapun, perkumpulan atau majelis yang terpuji dan patut
dikunjungi adalah yang digunakan untuk menjalankan shalat berjamaah,
menuntut dan mengajarkan ilmu, atau untuk saling membantu dalam
kebaikan. Maka dari itu, hindarilah majelis-majelis yang tidak jelas tujuannya
dan tidak pula berguna! Jaga kesucian kulit Anda, tangisilah kesalahan
Anda dan jagalah lidah! Semoga, dengan itu rumah Anda dapat
membahagiakan hati Anda.


Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan merupakan serangan
mematikan bagi jiwa dan ancaman yang membahayakan keamanan dan
kedamaian diri Anda. Pasalnya, melakukan hal itu berarti Anda telah bergaul
dengan setan-setan pembisik desas-desus, penebar kabar bohong, peramal
bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat Anda mati tujuh kali dalam
sehari sebelum Anda benar-benar mati. Maka,

{Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah
kamu selain dari kerusakan belaka.} (QS. At-Taubah: 47)


Atas dasar itu, harapan saya adalah supaya Anda menjalani
bagaimanapun kondisi Anda, tetap menyendiri di 'kamar' Anda dan hanya
keluar untuk berkata atau berbuat baik saja. Pada saat seperti itu hati Anda
akan benar-benar menjadi milik Anda, sehingga waktu dan umur Anda
selamat dari kesia-siaan, lidah Anda terhindar dari menggunjing (ghibah),
hati Anda bersih dari kerisauan, telinga Anda terjauhkan dari ucapan kotor,
dan jiwa Anda bebas dari berburuk sangka. Barangsiapa mencoba sesuatu,
niscaya akan mengetahuinya. Barangsiapa membiarkan dirinya hanyut dalam
gumpalan kasak-kusuk dan terseret ke dalam komunitas orang-orang yang
tidak berilmu, serta senang berbuat yang sia-sia, maka katakan kepadanya:

Selamat tinggal!


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang Kesulitan Apabila Ia Berdoa?

La Tahzan

Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang
dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan kesedihan? Kepada siapakah
mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang layak menjadi tempat
bergantung, memohon, meminta dan meratap semua makhluk? Siapakah
yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lidah
manusia? Tak lain, adalah hanya Allah yang tiada Ilah selain Dia.

Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk berdoa dan
meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan
mudah maupun ketika sulit. Kita harus menumpahkan semua permasalahan
ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus ber-tawassul kepada-Nya, meski
dalam keterjepitan seperti apapun. Kita harus duduk bersimpuh di depan
pintu gerbang-Nya sambil memohon, menangis merendahkan diri dan
meminta ampunan-Nya. Dan kemudian, tunggulah! Karena pada saatnya
nanti akan datang pertolongan, ma'unah (uluran), bantuan dan kemudahan
yang bersumber dari-Nya.

{Atau, siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila
ia berdoa kepada-Nya.} (QS. An-Naml: 62)


Jawabannya adalah Allah-lah yang menyelamatkan orang yang
tenggelam, memberi jalan keluar orang-orang yang mengalami kesulitan,
menolong orang yang dizalimi, memberi petunjuk orang yang sesat,
menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang
mendapat cubaan.

{Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya.} (QS. Al-'Ankabut: 65)

Di sini, saya tidak akan memaparkan doa-doa pengusir rasa duka,
gundah dan sedih. Bagaimanapun, sebaiknya Anda mempelajari sendiri
kalimat-kalimat doa yang indah dalam kitab-kitab hadist. Setelah itu,
mengadulah, merataplah, berdoa dan memohonlah kepada-Nya. Dan bila
Anda sudah berhasil menemukan-Nya, berarti Anda telah mendapatkan
segalanya. Akan tetapi, jika Anda kehilangan iman kepada-Nya, niscaya
Anda telah kehilangan segalanya.

Doa Anda kepada Rabb terhitung sebagai wujud lain dari ibadah. Juga
sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatu pemberian
lebih dari apa yang Anda minta. Maka itu, seorang hamba yang benar-benar
mengetahui hakekat berdoa kepada Allah, niscaya ia tak akan pernah resah,
gundah, dan kacau pikirannya.

Semua tali akan mengerut kecuali tali-Nya, dan semua pintu akan
tertutup kecuali pintu-Nya. Allah Maha Dekat, Maha Mendengar, dan Maha
Menjawab. Dia mengabulkan doa setiap orang yang berada dalam kesulitan.
Dia memerintahkan Anda — karena Anda manusia yang selalu
membutuhkan dan lemah, dan Dia Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Tunggal
dan Maha Terpuji — agar senantiasa berdoa. Dia berkata,

{Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu.}
(QS. Al-Mu'minun: 60)


Ketika musibah dan bencana datang silih berganti menimpa Anda,
berdzikirlah kepada-Nya, sebutlah nama-Nya, mohonlah pertolongan-Nya,
dan mintalah jalan keluar dari-Nya! Tundukkan wajah untuk mengkuduskan
nama-Nya demi mendapatkan mahkota kemerdekaan dari-Nya. Lekatkan
hidung pada tempat Anda bersujud kepada-Nya agar Anda mendapatkan
keselamatan. Angkat kedua tangan Anda, buka kedua telapak tangan Anda,
perbanyak memohon kepada-Nya, jangan pernah bosan meminta kepada-
Nya, dan jangan pernah berpaling dari depan pintu-Nya. Harapkanlah
kelembutan kasih sayang dari-Nya, nantikan pertolongan-Nya, nyaringkan
suara Anda tatkala menyebut nama-Nya, dan selalu berbaik sangkalah
kepada-Nya. Curahkan seluruh waktu Anda untuk-Nya dan beribadahlah
kepada-Nya dengan tekun agar Anda mendapatkan kebahagiaan dan
kemenangan.


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!

La Tahzan

Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan.
Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk
dan berlipat ganda. Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah
negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.

Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi
karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab. Ibnu
Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak
melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama
bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku
sebanyak dua puluh jilid. Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia
berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan
an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits. Demikian halnya
dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu
ia menguasai qiraah sab'ah. Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu
penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang
sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman
Abbasiyah. Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati
meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan nyanyiannyanyian
puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap
pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan
saat mendengarnya kembali.

Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang
paling terang darinya. Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon,
Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah
seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian
tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa
sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari
bahaya bisa ular.

Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi!
Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan
melati yang harum kepada kami. Dan,

{Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.}
(QS. Al-Baqarah: 216)


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

La Tahzan

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,
setelah begadang ada tidur pula, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap
yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam
kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.} (QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti
datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.
Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan
akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga
kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang
tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang
rimbun penuh hijau dedaunan. Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahawa,tali itu akan segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu,
karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:

{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)


Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s).
Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,

{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia
akan memberi petunjuk kepadaku.} (QS. Asy-Syu'ara:: 62)


Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi
Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa
Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga,
rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang
(mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan,
kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka
hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang
tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar
rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena
setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti
kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang
silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang
Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah
mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

Qadha' dan Qadar

La Tahzan : Qadha' dan Qadar

{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,
melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya.} (QS. Al-Hadid: 22)


Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan
telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.
Maka,{Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah
ditetapkan oleh Allah bagi kami."} (QS. At-Taubah: 51)


Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah.
Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda
benar.

Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh
bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia,
setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan
dan pahala.

"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji
oleh-Nya." (Al Hadits)


Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan
suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah
terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat
sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.
Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah
orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka
terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi
Maha Lapang.

{Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.} (QS. Al-Anbiya: 23)

Syaraf-syaraf Anda akan tetap tegang, kegundahan jiwa Anda tak akan
reda, dan kecemasan di dada Anda tak akan pernah sirna, sebelum Anda
benar-benar beriman terhadap qadha' dan qadar. Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan Anda temui. Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak
bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua
itu dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, karena apa yang telah
digariskan akan terjadi. Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan
akan terlaksana. Demikianlah "orang bebas memilih; boleh percaya dan tidak".

Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas
oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah
dengan kebenaran qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan
begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara
yang memang harus ditempuh. Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak
Anda inginkan, maka itu pun merupakan bagian dari ketentuan yang memang
harus terjadi. Jangan pula pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan
seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "Allah telah
menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan." (Al-Hadits)

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

Jangan Latah!

La Tahzan: Jangan Latah!

Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru-meniru ciri keperibadian
umat lain. Kerana, itu akan menjadi petanda yang tak mudah reda bagimu.
Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya,
ucapannya, kemampuannya, dan kondisinya sendiri, kebanyakan akan
meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan latah,
mengada-ada, berpura-pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud
dirinya sendiri.


Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak
pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada
orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan
kepribadiannya dengan bangsa lain?

Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tak ada seorang
pun yang menyerupai Anda dalam catatan sejarah kehidupan ini. Belum
pernah ada seorang pun yang diciptakan sama dengan Anda, dan tidak
akan pernah ada orang yang akan serupa dengan Anda di kemudian hari.

Anda sama sekali berbeda dari Zaid dan Amr. Karenanya, jangan
memaksakan diri untuk berbuat latah dan meniru-niru kepribadian orang
lain!

Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter Anda sendiri.
{Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).}

(QS. Al-Baqarah: 60)

{Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka, berlomba-hmbalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.}
(QS. Al-Baqarah: 148)

Hiduplah sebagaimana Anda diciptakan; jangan mengubah suara,
menganti intonasinya, dan jangan pula merubah cara berjalan Anda!
Tuntunlah diri Anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan
kondisi Anda dan membunuh kemerdekaan Anda sendiri.

Anda memiliki corak dan warna tersendiri. Dan kami menginginkan
agar Anda tetap seperti itu; dengan corak dan warna Anda sendiri. Sebab
Anda memang diciptakan demikian adanya. Kami mengenal Anda seperti
itu, maka jangan pernah latah dengan meniru-niru orang lain.

Umat manusia — dengan pelbagai macam tabiat dan wataknya —
seperti alam tumbuhan: ada yang manis dan asam, dan ada yang panjang
dan pendek. Dan seperti itulah seharusnya umat manusia. Jika Anda seperti
pisang, Anda tak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan
keindahan Anda akan tampak jika Anda menjadi pisang.

Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, dan
kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang
Maha Pencipta. Karena itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda
kebesaran-Nya.


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan
menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal
pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah. Dan,
{Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang}
(QS. At-Taubah: 87)


Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa
kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam
keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana;
mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini,
hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami.
Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kawalan.
Maka dari itu, saya nasehatkan kepada Anda dan diriku sendiri bahwa
mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada
terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Singkatnya, membiarkan
diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merosak
tubuh dengan narkoba.

Waktu kosong itu tak ubahnya dengan seksaan halus ala penjara Cina;
meletakkan si narapidana di bawah paip air yang hanya dapat menitiskan
air satu saat setiap minit selama bertahun-tahun. Dan dalam masa
penantian yang panjang itulah, biasanya seorang napi akan menjadi stress
dan gila. Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah
pencuri yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk
yang siap dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan
dan si "pencuri".

Kerana itu bangkitlah sekarang juga. Kerjakan shalat, baca buku,
bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau
berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir
kekosongan itu! Ini, karena aku ingin mengingatkan Anda agar tidak
berhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Bunuhlah setiap waktu kosong dengan 'pisau' kesibukan! Dengan
cara itu, doktor-doktor dunia akan berani menjamin bahawa Anda telah
mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para
kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti
burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di
atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata
kesedihan.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain, Berlapangkan Dada

Kebajikan itu sebaik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan
kebaikan sebaik rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat
merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya.
Mereka akan merasakan "buah"nya seketika itu juga dalam jiwa, akhlak,
dan nurani mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang,
tenteram dan damai.

Ketika diri Anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah
terhadap sesama manusia, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman
dan kedamaian hati. Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang
yang terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang
yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang
terkena musibah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua
sisi kehidupan Anda!

Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan
manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya.
Dan manfaat psikologis dari kebajikan itu terasa seperti obat-obat manjur
yang tersedia di apotik orang-orang yang berhati baik dan bersih.

Menebar senyum manis kepada orang-orang yang "miskin akhlak"
merupakan sedekah jariyah. Ini, tersirat dalam tuntunan akhlak yang
berbunyi, "... meski engkau hanya menemui saudaramu dengan wajah berseri." (Al-Hadits)


Sedang kemuraman wajah merupakan tanda permusuhan sengit
terhadap orang lain yang hanya diketahui terjadinya oleh Sang Maha Ghaib.
Seteguk air yang diberikan seorang pelacur kepada seekor anjing yang
kehausan dapat membuahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Ini merupakan bukti bahwa Sang Pemberi pahala adalah Dzat Yang Maha
Pemaaf, Maha Baik dan sangat mencintai kebajikan, serta Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.

Wahai orang-orang yang merasa terancam oleh himpitan kesengsaraan,
kecemasan dan kegundahan hidup, kunjungilah taman-taman kebajikan,
sibukkan diri kalian dengan memberi, mengunjungi, membantu, menolong,
dan meringankan beban sesama. Dengan semua itu, niscaya kalian akan
mendapatkan kebahagiaan dalam semua sisinya; rasa, warna, dan juga
hakekatnya.

{Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan
Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.}
(QS. Al-Lail: 19-21)


Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari Seseorang

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan
Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar
mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang
menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu
kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena
itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari
kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah
Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan.
Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat
keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka
lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.

{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan
Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.}
(QS. At-Taubah: 74)

Coba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini!
Dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara
anaknya dengan baik. la memberinya makan, pakaian dan minum,
mendidikanya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya,
rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah
payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat
dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu
menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi
juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang
tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan
oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya menghadapi
semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan
mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya tidak
pernah habis dan sirna.

Ajakan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang
telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat
baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan
terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua
kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih
dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan
menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan
tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus
bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di
sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih
baik dari tangan yang di bawah.

{Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu
dan tidak pula (ucapan) terima kasih.} (QS. Al-Insan: 9)

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi
kacau pikiranya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-
orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar
wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan
manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan:

{Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui
(jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang
melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.}(QS. Yunus: 12)

Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena
kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemuhan
kepada Anda. Dan Anda tak usah terkejut, bila orang yang Anda beri tongkat
untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke
kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari
dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung
nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang
dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali
mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal.
Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset
dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu
memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka
Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit.
Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemuhan dan hinaan dari
orang lain.

Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum
Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah
dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka,
maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih
dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa
gerah.

Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh,
dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun
mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda
mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau
harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak
terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang
pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan
nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang
yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.

Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan.
Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemuhan dan hinaan mereka.
Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kukuh berdiri meski diterpa butiran-butiran
salju yang menderanya setiap saat, dan ia justeru semakin kukuh
kerananya. Ertinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan
atau cemuhan mereka, bererti Anda telah meluluskan keinginan mereka
untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik
adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan
akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan
oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan
mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan
penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi drajat dan posisi yang
Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.


Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan
menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur
dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada
Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang
diperintahkan Allah,

{Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}
(QS. Ali 'Imran: 119)

Bahkan, Anda juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan
'potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara
memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap
kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai
semua orang, dan terhindar dari cela, bererti Anda telah menginginkan
sesuatu yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh
untuk diwujudkan.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang)nya.} (QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda
mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilAhirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata
dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.
Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak
tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari
esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi.
Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jambatan sebelum
sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau
tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum
sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa
arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula,
kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan
masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam
kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak
dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu
jauh). Secara nalar, tindakan itu pun tak masuk akal, karena sama halnya
dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan
manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan
tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krmjekonomi yang
kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah bagian dari
kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan".

{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia.} (QS. Al-Baqarah: 268)

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang
menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama
setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi.
Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman yang
lain' tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada.
Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru
menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah
menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan
petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk. Jika Anda heran, maka
lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu
masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada
hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan-angan yang berlebihan.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Hari Ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari
inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan
segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya
menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup
Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan
mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik
diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan
bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian,
kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad
mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an
yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala
hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan,
perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan
raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi
waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap minitnya laksana ribuan tahun dan
setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya
pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah
untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-
Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan
nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah
rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda
hari dengan penuh keridhaan.

{Maka berpegang teguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah
kamu termasuk orang yang bersyukur.} (QS. Al-A'raf: 144)

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian
dan kebencian
.

Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu
kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah
hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum
baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi
hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?

Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa
Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau
mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang
kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada
prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan
diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan
semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.

Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini
aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap
kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik
dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku
berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan
berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan
memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur
kata dan tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat
tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin,
membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada
al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.

Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam
hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan
berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan
buruk sangka.

Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka
aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada
siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah,
menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang
kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang
dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka
yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil,
dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai
masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu.
Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah
melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah
meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak
akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah
dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena
esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum
diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."

"Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam
"kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan
yang paling indah dan menyenangkan.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak
pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam
'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan
selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus
cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan
tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup
memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya
menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali,
karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah
payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!
Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke
tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang
ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda
dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya,
keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda
pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan,
dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa
depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat
berharga. Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum
dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu
adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman
dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang
yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang
meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat
itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang,
sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "Mengapa
engkau tidak menarik gerobak?"

"Aku benci khayalan," jawab keledai. Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama
halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala
sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah
kehidupan!

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya
Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali
mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari
penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak
Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung
Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah
Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda,
hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan
untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung?

Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan
kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa
resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda masih mempunyai nasi
hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk
tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.

Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda
pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya
karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih
memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian,
karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan
kemudian syukurilah!

{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.}
(QS.Adz-Dzariyat: 21)

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah,
pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan
janganlah termasuk golongan

{Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.}(QS. An-Nahl: 83)


Yang Lalu Biar Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan

Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera.
Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami
memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau
sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan
Penolong.

Fikirkan dan Syukurilah!

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda.
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah
kedua telapak kaki.
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya.} (QS. Ibrahim: 34)

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air,
semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki
dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi
tak pernah mengetahuinya.
{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.}(QS. Luqman: 20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.
{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS. Ar-Rahman: 13)

Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu
yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan
terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di
atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak
kuat dan suatu ketika patah?

Maka sedarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika
sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena
sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat
menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di
sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Sumber : Didownload dari Buku La Tahzan

eBook by MR

La Tahzan



Allah, nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah,
ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga.
{Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)? } (QS. Maryam: 65)

Allah: milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan,
kemuliaan, kemampuan, dan hikmah.{Milik siapakah kerajaan pada
hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.} (QS. Ghafir: 16)

Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan,
cinta dan kebaikan.{Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu,
maka dari Allah-lab. (datangnya).} (QS. An-Nahl: 53)

Allah pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan
keperkasaan. Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
            Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah, Engkau tetap Yang Maha Agung,
            sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabbku

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan
kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa
tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan
padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa
kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak
ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb,
tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu.
Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan
tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-
Mu.

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan
memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah
sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala
tentara-Mu.

Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah
kegundahan dari jiwa kami semua.

Sumber : Di download dari Buku La Tahzan

           eBook by MR

La Tahzan



Ya Allah!
{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu
Dia dalam kesibukan.}(QS. Ar-Rahman: 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup
kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya
Allah!"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang
jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya,
mereka akan menyeru: "Ya Allah!"

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi,
mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!"
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir
permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa
menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka
pun menyeru: "Ya Allah!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup,
dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul,
menyerulah:"Ya Allah!"

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah


Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang
menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan
hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan,
julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-
Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya
untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu,
hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman
kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya,
keyakinan akan semakin kukuh. Karena, {Allah Maha Lembut terhadap 
hamba-hamba-Nya.} (QS. Asy-Syura: 19)

Umber : Di download dari Buku La Tahzan

eBook by MR.

Thursday, July 1, 2010

25 Pesanan Luqmanul Hakim


01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAQWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

02 - orang - orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.

03 - Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.

04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu
kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya
ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.

05 - Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.

06 - Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( taqwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.

07 - Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.

08 - Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.

09 - Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.

11 - Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.

12 - Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.

13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

14 - Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.

15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih
mahu menambahkannya.

16 - Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

17 - Selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

18 - Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.

19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.

21 - Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.

22 - Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan hartamu.

23 - Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.

24 - Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.

25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta
meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Muhasabah Diri

Peringkat Muhasabah Diri
Imam Ghazali telah menetapkan beberapa marhalah (peringkat) untuk bermuhasabah
diri seperti berikut;

1) AL-MUSYARATAH...
Pada peringkat ini kita mengenali bahawa diri itu adalah diri kita sendiri dan hati itu adalah hati kita sendiri. Ditangan kitalah terserah segala amalan baik dan buruk. Ketahuilah bahawa membaiki diri adalah dengan amalan soleh manakala merosakkan diri dan hati adalah dengan maksiat dan kejahatan.

2) AL-MURAQABAH

Intai-intailah diri sewaktu mengharungi amalan atau membuat sesuatu aktviti dan perhatikanlah segala tindakan dengan mata hati. Sekiranya kita mendapati bahawa diri kita telah melanggari hak-hak Allah Taala dan melakukan dosa kepadaNya, maka segeralah bertaubat. Baiki diri dengan mentaati segala suruhan dan laranganNya.

3) AL-MUHASABAH

Apabila seseorang hamba itu menghitung (menghisab) amalan dirinya sendiri, adakalanya rutin seharian yang dilalui dipenuhi dengan ketaatan dan pahala. Maka sewajarnyalah hamba itu memuji Allah dan bersyukur kepadaNya, berdoa dengan penuh kerendahan hati moga Allah mengurniakan kepadanya kekuatan dan keteguhan dalam beramal ibadah keranaNya. Tetapi sekiranya kehidupan seharian yang sedang dilalui itu dipenuhi dengan maksiat dan noda maka hendaklah dia segera berhenti, mencela dirinya sendiri diatas keterlanjuran dan paling penting berazam untuk mencegah dirinya daripada mengulangi apa yang pernah dilakukannya sebelum ini.

4) AL-MU`AAQABAH

Amaran dan tegahan untuk berhenti dari melakukan dosa dan maksiat tidak memadai sekiranya tidak diiringi dengan `iqaab (denda / hukuman) yang zahir. `Iqaab itu menjadi penolak dan penghalang kepada dosa dan maksiat yang telah dan akan dilakukan oleh seseorang hamba. Diriwayatkan bahawa Sayyidina Umar al-Khattab telah mendera dirinya sendiri kerana meninggalkan solat asar berjamaah dengan menyedekahkan tanahnya yang bernilai 200 ribu dirham. Manakala sesetengah ulama` pula mewajibkan dirinya sendiri dengan berpuasa selama setahun atau dalam satu tempoh masa yang panjang (dengan harapan untuk menundukkan nafsu serta keinginan terhadap dunia dan maksiat), berjalan kaki untuk menunaikan haji dan sebagainya. Semua ini bertujuan untuk menta`dib dan mentarbiah diri agar tidak mengulangi tegahan Allah Taala.

5) AL-MUJAHADAH

Iaitu melawan segala kehendak hawa nafsu yang menjerumuskan seseorang hamba ke lembah dosa dan maksiat. Banyakkan bersabar, meyakini bahawa nikmat dunia adalah sementara sahaja dan sentiasa terikat dengan kehidupan akhirat yang terdapat pada hari tersebut syurga yang penuh dengan kenikmatan serta neraka jahannam yang penuh dengan sengsara dan azab. Sentiasalah berwaspada, bermuhasabah, melakukan `iqaab dan bermujahadah dari masa kesemasa dan beramallah dengan amalan-amalan yang dikehendaki oleh Allah Taala dengan bersungguh-sungguh supaya tidak futur (lemah) dipertengahan jalan menuju Allah yang Maha Esa.

 

Satu Julai 2010 bersamaan 19 Rejab

Selang beberapa hari lagi akan bermulanya tugas dan tanggungjawab. Setelah dikira-kira masa menjadi terlalu pantas. Sedar tak sedar dah masuk pertengahan tahun 2010, dan masuk bulan Rejab. Selamat datang semester baru. Sesungguhnya banyak perkara yang bermain2 di mindaku. Pertama2nya ku bersyukur kerana masih mendapat kemudahan dan keselamatan yang terjamin. Berbanding dgn rakan2 ku mereka xberpeluang lagi utk merasai nikmat spt ini. Sabar kawan2 kita pun dah nak abis, masing2 bley timba pengalaman hidup di luar. Semester ini ku mengandaikan terlalu berat dgn tanggungjawab...segala2nya tentang masa. Adakah ku boleh bg komitment sepenuhnya? Pengurusan masa adalah penting.

Ak berdoa agar senantiasa diberi kekuatan emosi dan fizikal. Kerana cukuplah bagiku 2 semester yg lepas ak mghadapi ujian yg mencabar dalam hidup ku, pelbagai ujian yg menyebabkan aku tertunduk pada kelemahan diri sendiri. Sudah ku nekad semester baru, membuka buku baru. Pengalaman2 masam dan pahit yang ku telan akan ku buat yang terbaik. Dan aku tak akan menangis lagi spt semester2 yg lepas. Aku bersyukur kerana dapat belajar. Terima kasih ku ucapkan kpd senior2 ak. Cukup berbaloi pengorbanan kalian. Kalian menyebabkan hatiku dan emosiku yang lemah menjadi kuat. Banyak perkara yg ak belajar. Selama itu, ak byk belajar utk terpaksa menerima simulasi yang ak TAK NAK dalam hidupku. Aku terpaksa terima dgn kata 'YA'. Keadaan itu menyebabkan aku telan..yep aku telan dgn sabar..aku simpan dgn baik.. spy simulasi yg dihadapi tak akan bertambah rumit. Tahniah kerana kalian berjaya mendidik secara xlangsungkan. Aku akan anggap sejarah lama TAK AKAN berulang tp sering mengingatinya spy perkara2 yg ak alami tidak terjadi lagi. Sudahlah, biarkan perkara yang lalu, sekarang pandang pada masa akan datang. Harapanku biarla masa akan datang dapat ak lalui dgn cara yg baik. Bak kata Angah, masa bila lg nak blaja 'Tabah dan Berdikari' dlm hidup. Inilah masa utk blaja merasai dan menguruskan segala2nya sebelum ko kluar utk bdepan dgn kehidupan yg belum tentu akan ikut spt apa yg ak rancang. Yeap, aku tak akan mudah kalah. Pengalaman selama sebulan bersama Angah sememangnya byk memotivasi dan membuka mata ku. Aku mulai faham apa itu Perancangan, Pengorbanan, Tabah, Sabar dan Berdikari...kenapa org len nampak cool spt tak de masalah..tp bila ditanya sape yg kate dorg tak de masalah. Masing2 ada masalah.. u juz go tru it..wat n how does matters it would be,..nothing can persuade u...u make changes urself not by d others...belief urself...u can do it...May Allah swt bless me always..give forgiveness and make forgiveness..
Wassalam..

Saturday, June 5, 2010

Satu Cinta



Cinta yang sebenar, cinta yang hakiki, adalah cinta kepada Allah semata-mata. Semoga kita termasuk dalam golongan yang dicintai-Nya selalu, dunia dan akhirat. Insya-Allah, ameen... =)
 
ku memohon
dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah
segala dosa dalam diri
ku percaya
Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku... Keimananku

ku memohon
dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah
segala dosa dalam diri
ku percaya
Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku... Keimananku

Engkau
Satu cinta
yang selamanya aku cari
Tiada waktuku tinggalkan
demi cintaku kepada-Mu

Walau seribu rintangan
kan menghadang dalam diri
ku teguhkan hati ini
hanya pada-Mu
ku pasrahkan

Engkau
Satu cinta
yang selamanya aku cari
Tiada waktuku tinggalkan
demi cintaku kepada-Mu

Walau seribu rintangan
kan menghadang dalam diri
ku teguhkan hati ini
hanya pada-Mu
ku pasrahkan

Oh tuhan
Selamatkanlah hamba ini
dari segala fatamorgana dunia

Oh tuhan
Jauhkanlah hamba ini
dari hidup yang sia-sia

Kau
Satu cinta
yang selamanya aku cari
Tiada waktuku tinggalkan
demi cintaku kepada-Mu

Walau seribu rintangan
kan menghadang dalam diri
ku teguhkan hati ini
hanya pada-Mu

Engkau
Satu cinta
yang selamanya aku cari
Tiada waktuku tinggalkan
demi cintaku kepada-Mu

Walau seribu rintangan
kan menghadang dalam diri
ku teguhkan hati ini
hanya pada-Mu

Kau
Satu cinta
yang selamanya aku cari
Tiada waktuku tinggalkan
demi cintaku kepada-Mu

Walau seribu rintangan
kan menghadang dalam diri
ku teguhkan hati ini
hanya pada-Mu

hanya pada-Mu
 

Puding Mangga

Bahan-bahan:
1 bungkus agar-agar
1 1/2 cawan tepung kastad (dibancuh dengan air)
1 biji buah mangga segar (dipotong kecil)
1/2 cawan gula
3 cawan air
jus pekat kordial mangga

Cara memasaknya:
1. Panaskan air dalam periuk kecil. Apabila mendidih masukkan agar-agar dan kacau.
2. Masukkan gula. Selepas itu, masukkan setengah cawan jus pekat kordial mangga.
3. Kemudian masukkan tepung kastad yang sudah dibancuh tadi. Kacau sehingga pekat.
4. Tuangkan adunan ke dalam bekas. Kemudian masukkan buah mangga yang telah dipotong kecil.
5. Akhir sekali tambahkan buah mangga di atas puding. Sejukkan selama 15-20 minit dan sedia untuk dihidangkan.

*Ada sesetengah orang selepas agar-agar dimasak dengan air. Kemudian bahan tersebut ditapis terlebih dahulu dan agar-agar yang sudah ditapis dimasak semula dan baru masukkan gula dan kacau. (kalau nak nampak selera lagi boleh tambah susu cair selepas gula itu masak). Selamat mencuba.

Jeli Laici

Bahan-bahan:
1 bungkus agar-agar
1/2 cawan gula
buah laici (dicincang kecil)
air secukupnya
kordial perisa laici

Cara membuatnya:
1. Panaskan air dalam periuk kecil. Apabila mendidih, masukkan agar-agr dan kacau.
2. Masukkan gula. Kemudian, masukkan satu cawan kordial laici dan kacau sebati.
3. Masukkan pula air laici bersama buah laici.
4. Kacau sehingga pekat. sambil tu, susun buah laici yang telah dipotong kecil ke dalam bekas yang disediakan.
5. Tuangkan adunan yang telah masak ke dalam bekas tersebut. Sejukkan adunan selama 15-20 minit dan sedia utnuk dihidangkan.

Salad Buah-buahan

Bahan-bahan:
2 biji epal merah
1 biji epal hijau
1 biji mangga kuning
setangkai buah anggur
30 biji gajus
30g kismis kuning (hiris halus)
50g sos salad buah-buahan

Caranya ialah kesemua buah-buahan dipotong kecil atau dadu. Masukkan sos salad dan kacau sebati. Kemudian masukkan kacang gajus yang dihancurkan dan masukkan dalam peti sejuk untuk 8-15 minit siap untuk dihidangkan.

Kubis Goreng

Kebanyakan resepi yg ada dalam blog ni yang mudah-mudah sahaja. Kalau kesuntukan masa biasa masak yang mana mudah sahaja. Nak masak ni ada teknik dia, kalau masak pakai main redah je..hilangla kualiti tu walaupun masakan yang mudah disediakan. Jadi, kalau nak belajar memasak yang penting kena ade teknik baru masakan jadi sedap.

Bahan-bahan:
50g kubis bulat (dibasuh dan dihiris)
3 ulas bawang merah (dihiris halus)
3 ulas bawang putih (dihiris halus)
20g ikan bilis
3 biji lada besar (dihiris)
Garam halus
Minyak masak
1 biji telur

Cara memasak:
1. Tumiskan bawang merah, bawang putih dan ikan bilis. (Kena kawal api sama sebab bawang putih biasanya cepat garing)
2. Masukkan cili besar dan kacau hingga naik bau wangi.
3. Masukkan kubis yang telah dihiris.
4. Masukkan telur dan kacau.
5. Perasakan dengan garam dan sedia untuk dihidangkan.

Daging Masak Merah

Bahan A:
-1/2 sudu makan sos tiram
-1/2 sudu makan sos cili
-1/2 sudu makan cili kisar
-1/4 sudu teh kicap pekat
-10g bawang putih
-5g serai
-5g halia

Bahan B:(potong dadu)
-Cili merah
-Bawang besar

Cara memasak:
1. Bawang putih, serai, halia dikisar halus dan ditumis sehingga bau wangi.
2. Masukkan sebahagian lagi bahan A dan dikacau sehingga 10 minit.
3. Gorengkan daging dan asingkan.
4. Masukkan daging dan bahan B ke dalam bahan A yang telah siap dimasak tadi.

*Daging tu ikut selera la nk wt cmne pun. Nak rebus pun sedap atau nak goreng pun ok jgak..

Simple Tom Yam Seafood

Bahan A:
-1 sudu makan pes tom yam
-10g sos cili
-10g sos tomato
-5g sos ikan

Bahan B:
-50g sotong
-50g udang

Bahan C:
-Daun limau
-Cili padi
-Cili merah + bawang besar
-Lobak merah
-Jagung muda
-Tomato

Cara-cara:
1. Rebuskan sotong dan udang selama lima minit dan asingkan.
2. Tumiskan Bahan C sehingga naik bau dan masukkan semua bahan A dan biarkan selama 5-8 minit.
3. Masukkan pula Bahan B yang direbus. Kacau dan tuangkan ke dalam mangkuk untuk dihidangkan.

Friday, May 28, 2010

Kengsum Ikan Seyonyok

Ana pun belum pernah mencuba resepi ni. Nak jumpa ikan ni pun tak pernah apatah lagi membuatnya. Ikan senyonyong penah jugak la. Kalau ikan Nyonyok belum penah jumpa lagi. Tapi, bila dilihat cara memasaknya nampak agak mudah sahaja. InsyaAllah kalau ada kesempatan masa di rumah ana akan cuba walaupun bukan jenis ikan nyonyok.

Bahan-bahan:
-1kilo ikan nyonyok
-1/2 biji nanas (dipotong/hiris kecil)
-1 ikat kecil daun selasih
-100g cili padi
-20 biji bawang putih
-1 sudu belacan
-Seinchi lengkuas
-Seinchi kunyit hidup
-Semangkuk besar air asam jawa
-Garam, gula, pati ayam dan air secukupnya

Cara memasaknya:
1. Cili padi, bawang putih, belacan, lengkuas, kunyit dan sedikit air, dikisar sehingga hancur. (Tapi lagi best kalau bahan-bahan ni ditumbuk)
2. Kemudian, masukkan bahan kisar ke dalam periuk diikuti air asam jawa, nanas dan ikan. (Ini cara masak ni perlukan stepnya juga spy nanas dan ikan tak mudah hancur)
3. Akhir sekali bila dah mendidih mengelegak tu baru la masuk perasa garam, pati ayam dan gula. (klu xnk rasa asli, xletak gula pn xpa)
4. Sebelum angkat, masukkan daun selasih dan kacau. (boleh ganti dgn daun kesum pn ok jgk)
5. Siap untuk dihidang.